Taman dan Lapangan Awal Abad ke-19 Sampai Awal Abad ke-21 di Kota Makassar
Kajian Arkeologi Perkotaan
DOI:
https://doi.org/10.24832/tmt.v4i2.103Keywords:
urban archaeology, green public open space, makassarAbstract
Public green open space in this paper that refers to parks and fields of the early 19th to early 20th centuries is a part of the elements of Makassar city. The parks and grounds are divided based on old maps of the early 19th century and early 20th century consisting of: Koningsplein, Schietterrein voor Infanterie, Schietterrein voor Artillerie, Prins Hendrik Plein, Englsch Plein, Juliana Park and Kerk Plein. This paper uses the term "park" to refer city parks and "plein" for fields. The ground of this research is to study the rapid development phenomenon of Makassar city which decreases the green open spaces as an essential part of a city. The method used in this research is an urban archeology approach in cartographic analysis of old maps from the early 19th century to the early 20th century through overlaying maps on recent existing land conditions. Qualitative research methods were also carried out to interpret the data based on literature studies and field observations. This paper shows decreasing numbers of green open spaces available for public from the early 19th century, 484,619 m² to 344,828 m² today (early 21st century).
References
Anwar, A., & Abidin, A. (2008). Tokoh-Tokoh di Balik Nama-Nama Jalan Kota Makassar. Nala Cipta Litera.
Asmunandar, N. (2008). Membangun Identitas Masyarakat Melalui Kota Kuna Makassar. Universitas Gadjah Mada.
Asmunandar, N. (2020). Re-Identitas Kota Lama Makassar. Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Budaya, 15(1). https://doi.org/10.34050/JLB.V15I1.11079
Azis, I. J. (1994). Decentralization from the Regional Perspective : an Application of AHP. The 3rd International Sympocium on the Analytic Hierarchy Process.
BAPPEDA. (2018). Jumlah Penduduk Kota Makassar. https://opendata.makassar.go.id
Gunadi, S. (1995). Arti RTH Bagi Sebuah Kota. In Pemanfaatan RTH Surabaya, Bahan Bacaan Bagi Masyarakat serta Para Pengambil Keputusan Pemerintah Kota.
Hakim, R. (2004). Arsitektur Lansekap, Manusia, Alam dan Lingkungan. Universitas Trisakti.
Heryanto, B. (2011). Roh dan Citra Kota: Peran Perancangan Kota Sebagai Kebijakan Publik. Brilian Internasional.
Iswadi, N. (2017). Benteng Ujung Pandang Cikal Bakal Kota Makassar (Sebuah Kajian Lanskap Konflik, Sosial Budaya dan Alam). https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Mansyur, S. (2002). Kota Makassar Akhir Abad XVII hingga Awal Abad XX (Suatu Studi Arkeologi Ruang). Universitas Hasanuddin.
Mansyur, S. (2010). Konstruksi Baru Pameran Museum Kota Makassar. Universitas Indonesia.
Marzuki, I. W. (2020). Perkembangan Manado Masa Kolonial (1789-1945). Tumotowa, 3(1). https://doi.org/https://doi.org/10.24832/tmt.v3i1.54
Nurhadi, N. (1995). Arkeologi Kota Sebuah Pengantar. Amoghapasa.
Smith, M. E. (2020). Definitions and Comparisons in Urban Archaeology. Https://Doi.Org/10.1484/J.JUA.5.120907, 1, 15–30. https://doi.org/10.1484/J.JUA.5.120907
Sumalyo, Y. (1993). Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia (1st ed.). Gadjah Mada University Press.
Sumalyo, Y. (1999). Ujung Pandang Perkembangan Kota dan Arsitektur Pada Akhir Abad 17 Hingga Awal Abad 20. In Panggung Sejarah: Persembahan kepada Prof. Dr. Denys Lombard, Ecole Francaise d’extreme-Orient. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Suparman, A., Dimyati, Widi, V., & Furuhito, X. (2011). Ruang Terbuka Kota: Salah Satu Elemen Perancangan Kota. Universitas Gunadarma.
Surianti. (2003). Bangunan Pengadilan Negeri Makassar (Suatu Tinjauan Arkeologi). Universitas Hasanuddin.
Tika, Z., Rahim, A., Kasim, M., & Sarea, N. (2011). Makassar Tempo Doeloe. Lembaga Kajian dan Penulisan Sejarah Budaya Sulawesi Selatan.
Wiryomartono, A. B. P. (1995). Seni Bangunan dan Seni Bina Kota di Indonesia: Kajian mengenai Konsep, Struktur dan Elemen Fisik kota sejak Peradaban Hindu, Buddha, Islam, hingga Sekarang. PT Gramedia Pustaka Utama.
Zucker, P. (1959). Town and Square: From the Agora to the Village Green. Columbia University Preu.

Published
Issue
Section

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Jurnal Tumotowa ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Tumotowa tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari penulis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.