PENGEMBANGAN HASIL PENELITIAN ARKEOLOGI DI BALAI ARKEOLOGI SULAWESI UTARA (Penelitian, Pelestarian dan Pendayagunaan Untuk Pembangunan Berkelanjutan)
DOI:
https://doi.org/10.24832/tmt.v2i1.25Keywords:
Pendayagunaan, Industri Kreatif, Waruga, Pembangunan BerkelanjutanAbstract
Balai Arkeologi Sulawesi Utara sebagai salah satu instansi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan arkeologi memiliki tugas untuk mengoptimalkan pendayagunaan atau pemanfaatan hasil penelitian arkeologi. Data arkeologi sebagai sumberdaya budaya yang bersifat terbatas dan tak terbaharukan memerlukan sebuah pengelolaan yang ideal agar dapat dinikmati oleh generasi penerus di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perkembangan hasil penelitian arkeologi saat ini dihadapkan pada upaya pemanfaatan hasil penelitian yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara komprehensif tentang pemanfaatan dan pendayagunaan hasil penelitian arkeologi untuk pengembangan industri kreatif. Salah satu tinggalan arkeologi yang digunakan sebagai contoh adala waruga yang menjadi ikon di wilayah Minahasa. Hasil penelitian Balai Arkeologi Sulawesi Utara tentang tinggalan waruga menjadi sumber utama dalam inovasi pengembangan industri kreatif batik. Corak ragam hias yang sangat bervariasi melekat dalam setiap tinggalan waruga menjadi daya tarik untuk dikembangkan menjadi sebuah brand motif batik khas Minahasa. Dengan demikian arkeologi dapat berkonstribusi melalui pendayagunaan hasil penelitian arkeologi dalam berbagai rekomendasi kebijakan soal pembangunan berkelanjutan atau biasa disebut sebagai Sustainable Development Goals (SDGs).References
Atmodudiro, Sumiyati. (2004). Manajemen Sumberdaya Arkeologi dan Kendala Penerapannnya. Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM. Yagyakarta. Disampaikan dalam Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi Tingkat Dasar di Trowulan.
Handoko, Wuri. (2007). Sumberdaya Arkeologi Menuju Industri Pariwisata di Provinsi Maluku: Masalah, Peluang, Tantangan dan Solusi. Kapata Arkeologi. Edisi Khusus. Balai Arkeologi Ambon.
Handoko, Wuri. (2008). Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi Berbasis Kearifan Lokal di Maluku: Perspektif dan Prospektif. Kapata Arkeologi. Edisi Khusus.
Handoko, Wuri. (2019a). Hasil Penelitian Arkeologi dan Pembangunan Berkelanjutan Implementasi Suistainable Development Goals (SDGs) di Wilayah Kerja Balai Arkeologi Sulawesi Utara. Makalah disampaikan dalam Seminar Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi 2019. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Handoko, Wuri. (2019b). Laporan Proyek Perubahan Inovasi Pendayagunaan Hasil Penelitian Situs Megalitik Waruga Melalui Pengembangan Industri Kreatif Batik. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (tidak terbit).
Mahmud, Irfan M. (2000). Agenda Sosiologis Pelestarian Benda Cagar Budaya. Majalah Kebudayaan. Nomor 18 Tahun IX 1999/2000. Departemen Pendidikan Nasional.
McGimsey III, C.R. (1991). Protecting the Past: Cultural Resource Management – A personal perspective, dalam G.S. Smith dan J.E. Ehrenhard, Protecting the Past. Boca Raton : CRC Press, hlm. xvii-xxiii
McGimsey, C. dan H. Davis (eds). (1977). The management of archaeological resource, the Airlie House Report. Special Publication of the Society for American Archaeology.
Macleod, D. G. (1977). Peddle or perish : archaeological marketing from concept to product delivery, dalam Michael B. Schiffer and George J. Gummerman (eds.), Conservation archaeology. New York : Academic Press.
Pearson, M dan S. Sullivan. (1993). Looking after heritage places. Melbourne: Melbourne University Press.
Renfrew, C. dan P. Bahn. (1991). Archaeology: theories, methods and practice. London: Thames and Hudson.
Schiffer, M.B. (1976). Behavioral archaeology. New York, Academic Press
Schiffer, M.B. (1987). Formation processes of the archaeological record. Albuquerque: The University of New Mexico Press.
Tanudirjo, Daud Aris, (2004). Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi : Sebuah Pengantar. Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM. Yogyakarta. Bahan Diskusi untuk Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi di Trowulan.
___________________, (2006) Pengantar Pengelolaan Sumberdaya Budaya. Jurusan Arkeologi. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Bahan Diskusi untuk Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Budaya di Yogyakarta.
Published
Issue
Section
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Jurnal Tumotowa ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Tumotowa tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari penulis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.