Perkembangan Manado Masa Kolonial (1789-1945)
DOI:
https://doi.org/10.24832/tmt.v3i1.54Keywords:
City development, colonial, ManadoAbstract
Manado has been the capital of the region since the colonial period, starting from the VOC, the Dutch East Indies, until now. Nowadays, the development made the old city area of Manado have no longer trace. Few people know this area because there are no archeological remains in the old city of Manado. The purpose of writing to find out the background of the selection of the location of the city of Manado and the development of the colonial city. The method used in this study is urban archeology. The results showed the geographical condition of the Manado coast which was flat, near the river mouth and there were no settlements before it became a consideration for Europeans making settlements. The forerunner of the city of Manado began with Loji, fortresses, ports, and developed into an administrative city. The development of administrative status improves the facilities and spatial management of the city of Manado.
References
A.C, E., & Bawono, S. . (1977). Peta Geologi Lembar Manado, Sulawesi Utara, skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Bintarto, R., & Hadisumarno, S. (1982). Metode Analisa Geografi (2nd ed.). Penerbit LP3ES.
Burgess, E. W. (1925). The Growth of the City An Introduction to a Research Project. In R. E. Park & E. W. Burgess (Eds.), The City: Suggestion for Human Behaviour in The Urban Environment. The Chicago University Press.
Cahyono, K. N. (2005). Peran dan Pengaruh Sungai Terhadap Perkembangan Struktur Ruang Kota Buntok. Universitas Gajah Mada.
Eisner, S., Gallion, A., & Eisner, S. (1993). The Urban Pattern (6th ed.). Van Nostrand Reinhold Company.
Ford, L. R. (1993). A Model of Indonesian City Structure. Geographical Review, 84(4).
KITLV. (n.d.). Southeast Asian & Caribbean Images (KITLV). https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/imagecollection-kitlv
Kumajas, M. (2006). Inventarisasi dan Pemetaan Rawan Longsor Kota Manado- Sulawesi Utara. Forum Geografi, 20(2). https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/261/MITHEL_KUMAJAS.pdf?sequence=1
Kurniawan, J. (2011). Tinjauan Umum Mengenai Penelitian Kota Kolonial pada Arkeologi Perkotaan di Indonesia. International Seminar Urban Heritage Its Contribution to the Present A Festschrift in Honor of Prof. Dr. Inajati Adrisijanti.
Makkelo, I. D. (2010). Kota Seribu Gereja Dinamika Keagamaan dan Penggunaan Ruang di Kota Manado. Ombak.
Manus, L. T., Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, & Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya. (1981). Sejarah Pendidikan Daerah Sulawesi Utara. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Marzuki, I. W. (2019). Perkembangan Struktur Tata Ruang Kota Pantai dan Pedalaman Minahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 1789-1945. Universitas Gajah Mada.
Mawikere, F. R. (2000). Kolonialisme di Minahasa Sebuah Catatan Memahami Dimensi Sejarah Minahasa dalam Konteks Kekinian. Pidato Ilmiah Dies Natalis XXXV Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi.
Milone, P. D. (1966). Urban Areas in Indonesia: Administrative and Cencus Concepts. University of California.
Nas, P. J. M. (2007). Miniatur Manado Citra Suatu Hunian Pinggiran. In P. J. M. Nas (Ed.), Kota-kota di Indonesia: Bunga Rampai (1st ed.). Gadjah Mada University Press.
Nurhadi, N. (1995). Arkeologi Kota Sebuah Pengantar. Amoghapasa.
Palar, H. . (2009a). Wajah Baru Minahasa. Yayasan Gibbon Indonesia.
Palar, H. . (2009b). Wajah Lama Minahasa. Yayasan Gibbon Indonesia.
Pantouw, B. (2002). Minahasa Sebelum Tahun 1829 dan Beberapa Perubahan Dalamnya, Kurun Waktu 1824-1846. In R. E. Mamengko (Ed.), Etnik Minahasa Dalam Akselerasi Perubahan: Telaah Historis, Teologis, Antropologis. Pustaka Sinar Harapan.
Parengkuan, F. E. . (1983). Sejarah Sosial Sulawesi Utara. Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi.
Parengkuan, F. E. ., Suryo, D., Manus, L. T., & Nihe, R. S. (1986). Sejarah kota Manado, 1945-1979. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Pemerintah Kota Manado. (n.d.). Selayang Pandang. Retrieved March 28, 2020, from https://www.manadokota.go.id/site/selayang_pandang
petatematikindo. (2015). Administrasi Kota Manado. https://petatematikindo.wordpress.com/2015/02/26/administrasi-kota-manado/
Poedjoprajitno, S. (2009). Evolusi Bentuklahan daerah Manado dan sekitarnya, Sulawesi Utara. Indonesian Journal on Geoscience, 4(2). https://doi.org/10.17014/ijog.vol4no2.20096
Pratomo, S. (1999). Makna Struktur dan Unsur Pembentuk Pusat Kota Pelabuhan Tuban Kajian Morfologi dan Silang Budaya Pusat Kota Pesisir. Universitas Diponegoro.
Sarjanawati, R. S. (2000). Tata Ruang dan Epidemi di Kota Semarang Pada Tahun 1821-1930. Universitas Gadjah Mada.
Suryo, D. (2004). Sejarah Perkotaan di Indonesia: Dari Kota Tradisional sampai Kota Kolonial. Street Image: Decolonization and Changing Symbolism of Urban Culture 1930-1960.
Tim Penyusun. (1979). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi Utara. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Penyusun. (2008). Metode Penelitian Arkeologi (2nd ed.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
Tumbel, E. H. (1996). Sejarah Dewan Perwakilan Rakyat Kota Manado Tahun 1919-197. Universitas Sam Ratulangi.
Turang, A. . (1979). Tinjauan Singkat Pemerintahan Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Wallace, A. R. (2012). Garis Wallace: Teori Seleksi Alam dan Gempabumi Minahasa. In G. Miller (Ed.), Indonesia Timur Tempo Doeloe 1544-1992. Komunitas Bambu.
Widodo, J. (1996). The Urban History of The Southeast Asian Coastal Cities. University of Tokyo.
Yunus, H. S. (2005). Manajemen Kota Perspektif Spasial. Pustaka Pelajar.
Yunus, H. S. (2012). Struktur Tata Ruang Kota (IX). Pustaka Pelajar.

Published
Issue
Section

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Jurnal Tumotowa ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Tumotowa tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari penulis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.