Dampak Pemanfaatan Candi Panataran di Bidang Agama, Kebudayaan, dan Pariwisata
Kajian Dampak Terhadap Fisik Dan Nonfisik Candi Panataran
DOI:
https://doi.org/10.24832/tmt.v4i1.86Keywords:
Utilization, Panataran Temple, Religion, Culture, TourismAbstract
This research discusses the impact caused by utilization activities at Panataran Temple, especially in the fields of religion, culture and tourism. These three types of utilization activities are the activities with the largest number of participants, thus they become the biggest threats of damage to the cultural heritage object of Panataran Temple. Variables that become the object of research include types of use, actors of utilization, utilization behavior, impacts arising from utilization and handling of problems due to the impact of utilization at Panataran Temple. The research objective was to determine the problems and impacts caused by utilization activities at Panataran Temple as well as limitations on the use of Panataran Temple for ceremonial activities. This research used data collection as a method through literature study and field data collection, data analysis, and interpretation. The data analysis carried out was the analysis of the importance of the impact analysis on the use of objects and important values, as well as the analysis of the factors causing the impact. The results showed that the activities of utilizing cultural heritage in the field of religion, culture and tourism had not clear utilization boundaries, so that physical and non-physical damages to the temple were inevitable. This research provides output in the form of recommendations on limiting the use of cultural objects of the Panataran Temple.
References
Andrisijanti, I. T., & Seokmono, N. (1993). Peninggalan-Peninggalan Purbakala Masa Majapahit dalam 700 Tahun Majapahit. Propinsi Jawa Timur.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. (2019a). Pengendalian Pemanfaatan Kegiatan Dharma Santi di Candi Panataran Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. (2019b). Pengendalian Pemanfaatan Kegiatan Gus dan Jeng di Candi Panataran Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. (2019c). Pengendalian Pemanfaatan Kegiatan Purnama Seruling Penataran di Candi Panataran Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.
Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. (2013). Candi Indonesia Seri Jawa. Jakarta. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.
Undang-Undang Nomor 11 Tentang Cagar Budaya, Pub. L. No. 11 (2010).
Mulyadi, Y. (2014). Pemanfaatan Cagar Budaya Dalam Perspektif Akademik dan Peraturan Perundang-undangan. Sosialisasi Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya Di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Pratiwi, P. (2016). Makna Visual Relied Cerita Sri Tanjung Candi Panataran. Institute Seni Indonesia.
Raffles, T. S. (1830). The History of Java. Jhon Murray, Albemarle-Street.
Santiko, Hariani. (2012) Candi Panataran: Candi Kerajaan Masa Majapahit. Kalpataru Majalah Arkeologi, 21(1).
Tim Penelitian. (2018). Kajian Konservasi Candi Panataran Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.
Tim Penelitian. (2019). Kajian Pemanfaatan Candi Panataran Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.

Published
Issue
Section

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Jurnal Tumotowa ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Tumotowa tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari penulis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.